Sunday, April 15, 2012

Malaikat Bersayap Patah


Akulah malaikat,
dengan muka bersinar memantulkan cahaya
Akulah malaikat,
dengan sebatang tongkat pengabul seribu mimpi
Akulah malaikat,
dengan sepasang sayap membentang seluas ufuk timur.

Ya, aku malaikat yang kau gumamkan
di perempatan alam bawah sadarmu
Malaikat yang terus memegang asamu
agar kau tak kehilangan nafas
Yang menjaga mimpimu ketika kau terlelap
dalam tidur panjangmu melewati purnama
Dan, akulah yang memapahmu
ketika kau terperanjat akan realita

Akulah malaikat dengan jubah keemasan
yang kau sibak dengan kebohongan
Akukah malaikat dengan sayap-sayap
yang kau patahkan dengan kehinaan

Ketika nafas ini tinggal satu-satu
Dan ketika Izrail turun ke bumi, merebahkan sayapnya
diantara sayap-sayapku yang patah
Kulihat bulir demi bulir airmata turun dari matamu
yang tajam bagaikan sembilu
Kau bersujud, menghamba padanya, histeris.
Kau bilang bahwa aku harus bertahan
Mau apa kau?

Akulah malaikat. Dan kau? Kau setannya.

No comments:

Post a Comment

Write a comment